Kagum melihat anak kecil di TV bisa menghitung aritmatika dengan cepat dan tepat? Yuups, betool..anak itu belajar berhitung dengan jarimatika.
Teman-teman matematika yang pernah menggunakan sempoa pasti tidak akan kesulitan belajar jarimatika. Karena menurut saya, jarimatika ini adalah buit in sempoa (hahahahahaha bahasa apa tuuh??).
Maksud saya, kalau sempoa alatnya harus kita bawa-bawa terus, jarimatika alatnya menempel di tangan, gak mungkin lupa naroh :P, cara berhitungnya pun mirip seperti sempoa,
Contoh perhitungan dengan jarimatika adalah :
Permasalahan di mulai disini:
Sebenarnya jarimatika adalah alat hitung yang sangat luar biasa, karena dengan jarimatika ini aritmatika terasa lebih menyenangkan (bukan matematika ya..tetapi aritmatika).
Ada beberapa pertanyaan yang menggelitik di hati dari teman sejawat, dari para bunda hebat yang memiliki perhatian besar pada pertumbuhan putra putrinya.
"mbak ririe, anakku umur 4 tahun, mau ku ikutin les jarimatika gimana ya..."
atau " bunda ririe, umur 3 tahun sudah boleh ikut jarimatika belum?"
Nyengir luar biasa deh aku, karena udah gak lima enam lagi yang tanya, maka ku buatlah artikel singkat ini :) (gak nulis kalo gak di paksa hehehehehehe)
Bunda yang hebat....
Tanpa kita sadari kadang keinginan kita untuk membantu anak belajar justru akan membuat anak-anak kita mengalami kesulitan belajar kelak. Sebelum kita sebagai orang tua memutuskan jalan apa yang akan kita berikan untuk anak-anak kita, mohon pertimbangkan segi berikut:
1. umur dan perjalanan otak anak
Pernahkah anda bertanya, mengapa manusia dari 0 bulan sampai kemudian manula (60 tahun?) mengapa tidak di balik saja, dari manula kemudian anak-anak setelah itu mati?
karena hidup itu berproses dan begitu pula perkembangan dari kehidupan, termasuk otak anak-anak kita melalu tahapan
- otak primitif (action brain)
- otak limbik (feeling brain)
- otak pikir (thought brain)
untuk lebih lanjut pembahasan tentang perkembangan otak ini bisa di lihat disini.
2. Minat anak.
Bunda...masa kanak-kanak adalah masa-masa emas jangan salah langkah dalam memberikan sesuatu. Jika anak menunjukkan minat dan bakat dalam dunia musik kenapa harus memaksa untuk ikut les aritmatika? Jika anak anak menunjukkan minat dan bakat dalam dunia bela diri mengapa harus repot-repot memaksa anak untuk les sulap seperti Om Simbad dan Om Uya Kuya?
Mengapa Saya tidak Rekomendasikan Jarimatika ini untuk anak sebelum kelas II SD?
Pasti kita semua ingat, bagaimana cara termudah kita dan guru-guru kita dalam mengajarkan berhitung? kita menggunakan jari telunjuk untuk satu, telunjuk dan tengah untuk dua, telunjuk, tengah, manis untuk tiga, dan seterusnya. dan praktek ini pun di ajarkan guru-guru di sekolah bukan? Sekarang cek gambar yang tadi saya post diatas,
Bagaimana jarimatika bekerja? permasalahan muncul di 5. jempol kanan untuk melambangkan bilangan 5. jempol dan telunjuk 6, jempol, telunjuk dan jari tengah untuk melambangkan 7, jari telunjuk kiri untuk menggambarkan bilangan 10. anda pusing?? Apalagi ananda yang baru berusia 4 -7 tahun.....
Benturan metode pengajaran di rumah, di sekolah dan di tempat les lah yang nanti akan ananda temui dan otomatis ini jadi membingungkan. Niat anda untuk mempermudah buah hati belajar berhitung justru akan menjerumuskannya tidak bisa berhitung dengan benar. Untuk itu jangan ikutkan ananda jarimatika sebelum dia mengerti konsep aritmatika, sebelum dia mengerti makna berhitung.
Ketika Ananda sudah mengerti membilang satu, dua, tiga, sepuluh, seratus, seribu dan seterusnya dan anda ingin membantu nya untuk belajar berhitung, maka jarimatika adalah salah satu pilihan yang tepat menurut saya.
Kalau anda ingin anak anda pintear matematika tapi anda menyuruhnya untuk les jarimatika, maka pilihan anda adalah SALAH
ARITMATIKA bukan MATEMATIKA (beda lho ya bunda)
semoga tulisan saya ini dapat menjadi bahan pertimbangan para bunda.. Maaf isinya cuma secuplek, di buat biar kalo ada yang tanya lagi tinggal tunjuk link aja :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar