buat checklist nya, bila bayi anda belum memenuhi kriteria ini, jangan paksa ia duduk.
Tiga Syarat
Menurut Profesor Hellbrugge dkk, sebelum bayi bisa melakukan gerakan duduk dengan leluasa, ada tiga fungsi dasar yang harus dikuasai lebih dahulu. Ketiga fungsi dasar itu ialah:
- menegakkan kepala dalam semua sikap tubuh,
- melenturkan gerakan pinggul,
- dan memutar badan dengan aktif.
Jika kita berkesempatan mengamati secara intens dan berkesinambungan perkembangan bayi sejak lahir sampai bisa duduk sendiri, kita akan tahu betapa tidak gampang buat bayi untuk menguasai ketiga fungsi dasar yang disebutkan Profesor Hellbrugge. Setidaknya, bayi perlu ‘latihan’ berbulan-bulan. Berikut ini bisa kita lihat bagaimana bayi berjuang memenuhi ketiga syarat itu, dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka:
Menegakkan kepala dalam semua sikap tubuh.
Dalam posisi berbaring telentang, tengkurap atau didudukkan, bayi harus bisa menahan kepalanya agar tidak tergolek ke samping, terkulai ke belakang, atau terkulai ke depan.
Menahan kepala agar tidak tergolek ke samping. Bayi baru lahir kepalanya selalu menoleh ke samping. Baru setelah beberapa minggu, bayi bisa menahan kepalanya di tengah, sehingga wajahnya menatap ke atas sekitar 10 detik.
Bantuan yang bisa kita berikan:
Sering-sering berinteraksi dengan bayi di tempat tidurnya. Bayi senang memandang wajah manusia, sehingga akan termotivasi menggerakkan kepalanya ke tengah. Gantungkan juga benda berwarna cerah kira-kira 20 cm di atas tempat tidur bayi, untuk tujuan yang sama.
Menahan kepala tidak terkulai ke belakang. Bayi di bulan pertama, jika didudukkan (kedua lengannya ditarik sehingga tubuhnya terangkat dari posisi telentang ke posisi duduk), kepalanya akan langsung terkulai belakang. Baru di bulan ketiga bayi bisa menahan kepalanya meski hanya sebentar, yaitu waktu permulaan tubuhnya ditarik untuk didudukkan. Pada bulan keempat, barulah bayi bisa menahan kepalanya lurus dengan punggung, tak terkulai sama sekali ke belakang. Akhirnya di bulan kelima, bayi mampu menundukkan kepala ke depan jika ditarik ke posisi duduk.
Bantuan yang bisa kita berikan:
Ajak bayi bermain-main dalam posisi tengkurap. Pancing perhatian bayi – dengan benda berwarna cerah (lebih bagus lagi yang berbunyi) -- agar mau mendongakkan kepala dan melihat ke atas. Kegiatan ini membantu menguatkan otot-otot leher bayi dan kontrol kepala.
Menahan kepala tidak terkulai ke depan dalam posisi duduk. Bayi di bulan pertama, jika tubuhnya ditarik ke posisi duduk, kepalanya akan tertunduk. Kalau pun badannya ditegakkan, bayi hanya bisa mengangkat kepalanya 1-2 detik. Pada akhir bulan ketiga, barulah bayi bisa menegakan kepala minimal 30 detik. Di bulan keempat, bayi bisa menahan kepala tetap tegak, meski badannya dimiringkan ke samping. Di bulan keenam, barulah bayi bisa mengatur seluruh sikap kepala dengan baik.
Bantuan yang bisa kita berikan:
Tengkurapkan bayi di tempat yang aman, dan beri ia keleluasaan melakukan berbagai aktivitas penguat otot leher (mengangkat kepala, melihat-lihat ke kiri-ke kanan, menengadah, dll). Sediakan benda-benda untuk memancing gerakan kepalanya.
Melenturkan gerakan pinggul.
Dalam posisi telentang, bayi harus mampu menekuk kedua kaki secara berbarengan sampai bisa ‘terpegang’ oleh tangannya.
Menekuk kedua kaki, sampai bisa memegang lutut. Setelah kurang lebih enam bulan berlatih merentangkan dan menekuk kaki dalam posisi telentang, barulah bayi bisa menekuk kedua kakinya sampai mencuat ke atas, sehingga pahanya membentuk sudut 90 derajat atau lebih dengan perutnya, dan tangannya bisa memegang dan bermain dengan lutut dan kakinya.
Bantuan yang bisa kita berikan:
Beri bayi keleluasaan untuk menggerakkan kaki dalam berbagai posisi. Kebiasaan membedong atau menggendong bayi rapat-rapat dengan kain sebaiknya diimbangi dengan waktu yang cukup untuk membiarkan bayi asyik ‘bergerak semaunya’ di tempat yang cukup luas dan aman.
Memutar badan dengan aktif.
Bayi harus bisa membalikkan badannya dari posisi telentang ke posisi telungkup, tanpa dibantu.
Memutar pinggul dan bahu, sehingga tubuh yang telentang membalik ke posisi telungkup. Berbeda dengan menggulingkan badan dari posisi tengkurap ke posisi telentang yang dilakukan tanpa sengaja (yaitu jika bayi usia 4 bulanan asyik mendongak sambil tengkurap, mengamati sesuatu di atas kepalanya, lalu kehilangan keseimbangan dan terguling karena tubuhnya tertarik ke belakang oleh kepalanya yang berat), membalikkan badan hanya bisa dilakukan oleh bayi yang lebih besar (biasanya di bulan ketujuh). Gerakan ini jauh lebih rumit, dan memerlukan keaktifan pinggul dan bahu bayi.
Bantuan yang bisa diberikan:
Dorong bayi yang sudah berusia 6 bulan untuk aktif memutar badannya sampai tengkurap. Tiap kali bayi menginginkan sesuatu – mainan, biskuit -- letakkan benda itu di dekatnya dan biarkan bayi bergerak dari posisi telentang untuk meraihnya.
Setelah menguasai ketiga fungsi dasar ini, merujuk Profesor Hellbrugge, bayi masih harus berlatih menggunakannya untuk duduk sendiri. “Sekarang tergantung banyaknya latihan dan lamanya waktu, sampai anak bisa mengangkat dirinya dan duduk.” Demikian seperti diungkap dalam buku yang melaporkan hasil penelitian Profesor Hellbrugge dkk, Die ersten 365 Tage im Leben eines Kindes (edisi Indonesia: 365 Hari Pertama Perkembangan bayi Sehat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar