biasanya saya akan bertanya, "konsentrasi dalam hal apa?"
kalau jawabannya berkaitan dengan belajar calistung dengan cara yang salah kaprah ... maka jawaban saya ... "lha, kalau itu mah memang anak tidak perlu, kalaupun dipaksakan maka akibatnya tidak akan menyenangkan"
kalau jawabannya tidak berkaitan dengan calistung ... maka jawaban saya "apa saja yang sudah dilakukan oleh ibu mulai dari masa kehamilan dulu?"
nah lho, apa hubungannya ya?
Ada banget dong ... lha anak di dalam kandungan berhubungan langsung dengan segala sesuatu yang dialami oleh ibu, dia bisa mendengar dan merasakan efek dari pengalaman si ibu terhadap perubahan detak jantung, aliran oksigen, asupan makanan, dan lain sebagainya ...
nah, berikut ini ada beberapa catatan yang mungkin berguna (terutama untuk ibu hamil) dalam mengembangkan kemampuan konsentrasi anaknya ...
Selama kehamilan,
- Sadari bahwa ibu sebaiknya menciptakan rasa damai dalam ketenangan yang aktif, ijinkan janin untuk menikmati irama jantung ibu yang tenang dengan aliran nafas yang bebas dan lepas ... maksudnya, ibu tetap aktif dalam berkegiatan namun melakukannya dengan penuh ketenangan, tanpa keterpaksaan ataupun ketergesaan ...
- Biasakan untuk berbicara lembut dan perlahan ... maksudnya, ibu tetap berkomunikasi dengan banyak orang namun tanpa melibatkan emosi yang berlebihan (meledak-ledak dalam tawa atau dalam tangis)
- Biasakan untuk mendengarkan musik yang lembut atau membaca doa yang meneduhkan dengan suara yang rendah di saat suasana hati maupun pikiran sedang kacau ... lakukan setiap kali ... sehingga ketika si bayi lahir ia sudah "kenal" cara tersederhana untuk menjernihkan hati dan pikiran
- Perdengarkan lagu atau bacakan doa yang selalu dibaca selama kehamilan setiap kali anak gelisah beberapa saat sebelum menggendong atau merespon tangisannya ...
- Luangkan beberapa menit dalam sehari hanya untuk memandangnya dari dekat dengan kelembutan dan aliran kasih sayang yang tanpa pamrih, tanpa berbicara dan tanpa menyentuh ...
- Luangkan beberapa menit dalam sehari hanya untuk bercerita mengenai berbagai hal (akan lebih baik jika ibu membacakan catatan hariannya), tanpa menyentuh ...
- Luangkan beberapa menit dalam sehari hanya untuk menyentuh dan mengusap seluruh tubuhnya dengan kelembutan dan gerakan panjang yang perlahan dengan mengalirkan rasa sayang dan syukur atas kehadirannya sebagai hadiah terindah dari Tuhan, tanpa berbicara ...
- ijinkan ia untuk mengeksplorasi dunianya ... entah itu mengulum jemari (atau bahkan kepalan tangan dan kakinya), mengangkat-angkat tangan-kaki-leher, tengkurap, berguling, merayap, merangkak, merambat, bahkan berjalan ...
- amati dalam diam dan kedamaian ketika ia melakukan semua eksplorasinya ... cukup pastikan bahwa lingkungannya sudah cukup aman dan nyaman ...
- perdengarkan lagu atau bacakan do'a yang sejak bayi sudah dibiasakan saat ia gelisah ...
- bacakan doa dan harapan dalam kalimat positif di akhir kantuknya, sesaat sebelum ia terlelap ...
- ajak ia untuk mengamati berbagai benda yang ada di sekitar, ceritakan dengan penuh antusias namun tetap dengan ketenangan atas semua peristiwa yang menyenangkan dan berkaitan dengan benda tersebut ...
- biarkan ia berceloteh, timpali ketika ia sudah selesai bukan disela-sela celotehnya ...
- ciptakan waktu damai dalam ketenangan selama beberapa menit setiap harinya ... "the quiet moment"
- Sadari penuh bahwa kini saatnya anak memiliki kegiatan yang tidak persis sama dengan ibunya ... namun perlu disadari juga bahwa apa pun yang dilakukan oleh ibu akan berpengaruh pada kegiatannya ...
- Selain melatih motorik kasarnya, bersabarlah ketika anak melatih motorik halusnya (meremas adonan, melepaskan pakaian, menyendok makanan dan menyuapkan dalam mulut, menuangkan air ke dalam gelas, mengambil dan memasangkan pakaiannya, bermain pasir, mencoret-coret, merobek, membangun dengan balok (dan kemudian menghancurkannya), atau hanya sekedar bermain dengan anggota tubuhnya sendiri)
- * selain membacakan buku, pastikan banyak buku di setiap ruang yang dapat dengan mudah dijangkaunya ... tidak perlu khawatir jika anak merusak buku (tentunya kalau kita sudah memastikan buku tersebut memang ditujukan untuk anak usia 1- 2 tahun)
- Selain memperdengarkan lagu atau doa, ajak anak untuk melengkapi lagu/do'a yang diperdengarkan ...
- Tidak perlu repot menanamkan kebiasaan, hanya perlu memastikan bahwa Anda memiliki kebiasaan yang baik ...
- Jauhkan televisi, video, dan lain sebagainya ... karena keasikannya menonton tidak berguna dalam tugas utamanya ... yaitu eksplorasi dunia dalam gerakan-gerakan yang sedang sedang dipelajarinya ...
- Dan seperti biasa ... selalu sediakan waktu yang dalam kesunyian ... bisa jadi ketika Anda berdo'a dalam hati dan mengajak anak untuk melakukan hal yang sama ...
Antara 2 - 3 tahun
- Sadari penuh bahwa saat ini segala sesuatunya sudah mulai kompleks, tidak lagi sesederhana 2 tahun pertama, di mana anak dapat dengan mudah dialihkan perhatiannya ...
- Jika sebelumnya ibu yang banyak bercerita mengenai hasil pengamatan orang dewasa, kini saatnya melatih anak untuk mengamati berbagai benda dengan menggunakan seluruh panca inderanya ... apa saja yang bisa dilihat dari benda itu (warna, bentuk, ukuran, dll), suara atau bunyi seperti apa yang bisa didengar, bagaimana aromanya, dan seperti apa tekstur atau kepadatan ketika diraba, disentuh, dan diremas? kalau benda itu dapat (aman) dimakan, maka pertanyaannya ditambah dengan seperti apa rasanya?
- Bersabarlah ketika ia sedang berproses dalam pengamatannya ... tunggu beberapa saat sebelum Anda menyempurnakan hasil pengamatannya ... tidak perlu disalahkan atau diberitahu begitu saja ...
- Manfaatkanlah waktu ... biarkan detik berlalu menjadi menit bahkan menjadi jam ketika anak sedang mengeksplorasi dunianya melalui permainan ... sesekali bergabung untuk memastikan berlangsungnya proses pembelajaran yang positif dari setiap permainannya ...
- Jauhkan televisi, video, dan lain sebagainya ... karena keasikannya menonton tidak berguna dalam tugas utamanya ... yaitu eksplorasi dunia dengan memanfaatkan percakapan-percakapan yang sedang dipelajarinya ...
- Seperti biasa ... selalu ada musik/do'a yang dilanjutkan dengan keheningan ...
Antara usia 3 sampai 5 tahun
- Sadari penuh bahwa proses pembelajaran pada saat ini sudah benar-benar kompleks, walaupun belum seruwet orang dewasa ... jadi berikan beberapa instruksi dalam intonasi pelan dan irama perlahan perlahan dengan pilihan kata sederhana yang diucapkan secara jelas dalam urutan yang sistematis dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dan waktu penyelesaiannya (perlu diperhatikan bahwa untuk balita, rentang konsentrasinya untuk eksplorasi benda/peristiwa yang tidak terlalu diminatinya adalah usia dikurangi 1)
- Ajak anak untuk merencanakan dan meninjau kembali berbagai kegiatannya ... tentunya dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti ... diskusi seperti ini membantu anak menguraikan berbagai tugas/kegiatan yang ingin dilakukannya dalam unit-unit kecil yang ditentukannya sendiri ...
- Bimbing anak untuk mengeksplorasi berbagai bidang agar dapat ia dapat mengenali pasti minatnya ... karena proses pembelajaran jauh lebih mudah jika memang sesuai dengan dirinya
- Bimbing anak untuk menyadari kepentingan dari berbagai kegiatan positif yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran ... karena tanpa motivasi dan ketertarikan maka akan sulit sekali meminta anak berkonsentrasi menyelesaikan sebuah tugas, bahkan yang sederhana sekali pun ... (makan, mandi, memakai baju, dan lain sebagainya)
- Ijinkan dan bersabarlah ketika anak mengembangkan kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar dalam hidupnya (makan, minum, mandi, sikat gigi, melipat dan memilih pakaiannya sendiri, memakai dan melepas pakaian, memakai dan melepaskan alas kaki, merapikan mainan dan tempat.kamar tidurnya sendiri, maupun kegiatan domestik sederhana lainnya), bahkan jika memungkinkan libatkan ia dalam kegiatan domestik lainnya, seperti memasak, membersihkan rumah, membersihkan kendaraan, dan lain sebagainya
- Bimbing ia untuk "membacakan" buku-buku yang ia dan atau ibu/ayahnya senangi ...
- Bimbing ia untuk "menjelaskan" berbagai benda atau peristiwa yang ia lihat, dengar, rasakan, cium, dan alami ...
- Jauhkan televisi, video, dan lain sebagainya ... karena keasikannya menonton tidak berguna dalam tugas utamanya ... yaitu eksplorasi dunia dengan mengoptimalkan hasil dari berbagai pengamatan yang sedang dilakukannya ...
- Ajak melakukan permainan meja yang melibatkan kelompok (2 atau lebih pemain ...), misalnya ular tangga, monopoli, permainan kartu, dan lain sebagainya
- Ajak menyelesaikan permainan-permainan yang melibatkan pemecahan masalah sederhana, misalnya puzzle, maze, teka - teki (lisan/tulisan), mencari gambar yang aneh, dan lain sebagainya
- Saat ini ... ia mulai dibiasakan untuk mendendangkan lagu yang lembut dan atau membaca doa dengan khusuk
satu hal yang sama untuk semua usia ... hindari penyegeraan pemberian hadiah/reward ... biasakan untuk mengadakan rentang waktu yang semakin lama semakin panjang dan memerlukan usaha dalam pencapaiannya ...
salam, Yanti Depe
Catatan ini di buat oleh Yanti DP
Kepala Sekolah Bintang Bangsaku (http://www.bintangbangsaku.com/)
yang telah memperoleh penghargaan Kepala sekolah terbaik
selain kepala sekolah, beliau juga pengembang teori belajar
Brain Base Learning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar