Trilogi Aktivasi Otak tengah
![]() |
fotonya dari: http://zamagung.student.umm.ac.id/2010/07/09/fungsi-otak/ |
oleh karena itu, Indonesia termasuk list daftar atas penjualan barang-barang instan, contoh dalam hal pendidikan yang paling tenar, seperti yang pernah saya sebut seperti metode bang doman, GMC=Genius Mind Consultacy, adalagi, AJI = Anak Jenius Indonesia.
Gak usah tanya harga deh, beda-beda tipis doang, yang satu 2,8 jt, satu lagi 2,9 jt, terakhir 3 jt. (hihihihihi bisa buat beli gemini euy....)
saat ini kita akan bahas pro kontra nya ya...secuplik demi secuplik aja biar jelas dimana letak pro kontranya... Tulisan ini ku bagi jadi 3 seri:
seri 1 = pendapat dari mereka yang pro
seri 2 = pendapat dari mereka yang kontra
seri 3 = my opinion.
ini adalah tulisan Pro dari lembaga tsb.
Baru-baru ini di masyarakat marak terdapat fenomena yang membuat orang merasa ingin tahu dan merasa gelisah. Yaitu beberapa anak-anak setelah melalui suatu pelajaran dan pelatihan khusus, dapat melihat benda dan membaca tulisan sambil menutup mata dan lain sebagainya. Sehingga membuat banyak orang merasa bingung. Menuai berbagai macam reaksi ada yang sangat gembira, ada juga yang menganggap sebagai aliran sesat; juga ada yang menganggap sejenis tipu muslihat baru untuk menipu uang orang banyak. Apakah sebenarnya kejadian seperti ini? Bila merupakan muslihat penipuan, mengapa tidak ada orang yang menguaknya? Bila ini bukan merupakan pengembangan daya otak, mengapa sesudah pelatihan menjadi lebih "jenius"? Tidak menggunakan mata dapat melihat benda apakah "langsung" dianggap fenomena yang menyesatkan? Pisau bisa digunakan untuk membunuh, tetapi juga bisa dipakai untuk memotong sayur atau daging steak... segalanya tergantung pada siapa "manusia" yang menggunakannya.
Fungsi dari midbrain adalah sebagai jembatan (pengantar arus) antara otak depan dengan otak belakang. Jadi sebenarnya Pengertian otak tengah yang beredar di masyarakat saat ini tidak benar. Yang sebenarnya berfungsi untuk "panca Indra", konsentrasi, fokus, memory, "kecerdasan" dan bahkan insting disebut otak "kecil". Banyak orang hanya membicarakan otak depan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Memang, interbrain manusia belum berkembang secara maksimal. Oleh karenanya, fungsi interaktif antara otak kiri dan otak kanan mengalami keterbatasan. Begitupun fungsi interaktif antara otak depan dan otak "kecil". Padahal keseluruhan otak pastilah saling berinteraksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan otak secara "TOTAL". Saat ini, banyak ahli meneliti bagaimana membantu keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri. Dari penelitian selama 25 tahun terakhir, terdapat 15 orang yang memperoleh hadiah Nobel dari penelitian terhadap daya otak. Dalam pelatihan dilakukan berbagai pelajaran yang berbeda; seperti mental-aritmatik, pengembangan seluruh otak dan lain sebagainya. Yang mana beberapa hal tersebut merupakan hasil dari penelitian. Tujuannya semua adalah untuk membantu menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan otak kiri serta menggali potensi daya otak secara keseluruhan (TOTAL BRAIN TRAINING); yang mana hasilnya berbeda-beda dan pasti DIBUTUHKAN tindakan PELATIHAN/ PEMANTAPAN lanjutan.
Berdasarkan ilmu psikologi yang luar biasa, teknik kegeniusan mutakhir, neurolinguistik, ilmu komunikasi, ilmu tingkah laku dan lain sebagainya serta menggunakan teknologi komputer ilmiah mutakhir (audio visual), dalam waktu yang relatif pendek (namun intensif), dapat berhasil membantu mengaktifkan "otal kecil" kita, siapa saja dan sebenarnya untuk "segala usia".
Umumnya, setelah "Otak kecil" diaktifkan, daya ingat mereka dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi bertambah, gerakan kinestetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang (menjadi LEBIH SEHAT), serta emosi menjadi stabil bahkan lebih ber EMPATI (anak lebih PATUH) dan lain sebagainya. Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat yang lemah.
Berdasarkan penjelasan para ahli, setelah otak kecil diaktifkan, "otak kecil" akan dapat mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda diluar. Sebagian besar peserta Dapat walaupun dengan menutup mata, masih dapat mengenai benda-benda, huruf, warna dan lain sebagainya. Akan tetapi tujuan utama pelatihan Otak ini bukan untuk "sakti" (melihat sambil tutup mata), tetapi paling penting adalah mengaktifkan POTENSI JENIUS seseorang. Karena otak adalah PROCESSOR komputer setiap manusia, maka mari kita Update/ Upgrrade setiap saat dengan berbagai "software" (cara) yang mutakhir. Memang dengan pelatihan ini ada sebagian "kecil" orang yang mungkin menjadi"sombong" dengan kemampuan "jenius"nya, tetapi itu hanyalah oknum sebagian kecil saja. Jauh lebih banyak (mayoritas) menjadi jenius untuk berprestasi gemilang dalam pelbagai bidang kehidupan. Terbukti banyak tingkat kecerdasan meningkat setelah pelatihan, daya ingat menjadi amat sangat bagus bahkan menjadi lebih dekat dengan SANG PENCIPTA (lebih rajin berdoa / sholat).
SUMBER: GeniusActivation.Com
Ini adalah bonus nya kalau anak anda ikut training GMC (katanya mereka lho..)
BRAIN STIMULATION atau stimulasi otak (awalnya di populerkan oleh GMC dengan sebutan 'aktivasi otak tengah') adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Seorang anak yang telah di stimulasi otaknya akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otaknya belum di stimulasi.
Kegiatan dengan mata tertutup (blindfold reading) adalah suatu kegiatan yang paling nyata dapat dilihat. Seorang anak yang telah distimulasi otaknya dapat mempunyai kemampuan luar biasa. Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap. Setelah melihat kemampuan anak yang telah diaktivasi, sebagian besar acara pertandingan sulap di The Master menjadi kurang menarik. Karena hal ini dapat dilakukan sendiri oleh anak-anak polos yang hanya mengikuti training stimulasi otak di GMC selama 2 hari. Kemampuan dasar yang dapat dilakukan adalah ‘melihat’ kartu dengan mata ditutup (blind fold). Christofle (9 thn) misalnya, setelah mengikuti training aktivasi otak tengah, dapat mengurutkan seluruh kartu remi sesuai dengan angka, warna dan bentuk gambar kartu dengan mata tertutup. Ia dapat mempergunakan indra raba untuk melihat pola dan warna lengkap dengan angka hanya dengan penglihatan kulit (Skin Vision).
Kemampuan lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang sengaja menghalangi jalan didepannya. Dia serta merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Seorang anak bahkan dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.
Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seeorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya bahkan dia dapat mengharapkan membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.
Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah mendapat aktivasi otak tengah dapat ‘menduga’ kartu apa yang akan muncul pada saat orang tersebut masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok, dan memilih sebuah kartu, orang tersebut mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti ‘dugaan’ sang anak tersebut.
Stimulasi Otak (brain stimulation) bukanlah suatu hal yang magis atau berbau supranatural. Stimulasi otak ni banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam air panas di bathtub. Tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes pada saat dia mandi.
Otak yang distimulasi di GMC memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup (diistilahkan sebagai blindfold reading.) Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung.
Latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.
Training stimulasi otak telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka. Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training stimulasi otak ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja.
bersambung ke Seri 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar