Ada yang pernah baca buku Hellen Keller?? Seorang anak yang buta dan tuli, kemudian ia menjadi seorang penulis , pembicara dan aktivis yang terkenal di dunia.
kalau belum, baca deh versi indonesia nya (bukan terjemahan siih) milik Tere Liye dengan judul "Moga Bunda Disayang Allah"
Sebenarnya awalnya artikel ini mau saya kasih judul resensi buku, tapi mengingat saya juga punya segudang kritik jadi saya kasih judul
" Mengupas buku Moga Bunda di sayang Alah"
Buku ini menceritakan tentang seorang anak pengusaha kaya yang terlahir normal kemudian karena sebuah kecelakan kecil terkena lemparan fresbee ia menjadi buta tuli dan bisu di usia nya yang ke-3 tahun. Diumurnya yang ke enam tahun Melati (nama anak tersebut) tumbuh menjadi anak yang liar, tidak mengerti sopan santun dan sangat tidak mengenal dunia ini karena keterbatasan pengetahuan kedua orang tua nya. Melati hidup dialam nya yang tidak mengerti indahnya dunia. Jika orang buta lain dapat mengenal suara lewat telinganya, atau orang tuli masih dapat melihat dunia dan isinya lewat matanya, Melati hanya dapat menggerung kesepian karena dunianya hanya gelap, senyap dan tak dapat bersuara apapun, hanya kalimat Baa..Maa..yang dapat ia ucapkan.
Segala usaha telah dicoba oleh kedua orang tuanya, mendatangkan tim dokter dari dalam dan luar negeri, namun tak ada hasil. Cacat yang di derita Melati harus ia tanggung seumur hidupnya. Sampai akhirnya Sang Bunda atas referensi anak dokter pribadinya Kinasih mendatangi seorang pemuda bernama Karang. Karang bukan dokter atau Psikiater. Ia hanya seorang pemuda dan begitu mencintai anak-anak, dan karena rasa cintanya Karang tak dapat melupakan masa lalunya. sebuah kecelakaan perahu yang menewaskan 8 orang anak asuhnya. Karang hidup dengan trauma masa lalunya, menjadi pemabuk, berandal dan tak lagi memperhatikan ibu angkatnya.
Awalnya Karang menolak. Namun atas permohonan sang Ibu asuh, akhirnya Karang menemui Melati dan kemudian tergerak untuk merengkuh kembali rasa sayang yang telah lama mati dalam hatinya. Karang bukan ingin menyembuhkan melati dari cacatnya, tapi Karang hanya ingin mengenalkan dunia pada Melati.
Tidak mudah untuk menemukan metode pengajaran bagi Melati. Bagaimana caranya Melati bisa mendengar apa yang dikatakan Karang ?, bagaimana caranya Melati bisa melihat? Bahkan untuk menangis saja Melati tidak bisa menemukan kosakata yang benar. Dunia Melati benar-benar gelap. Melati tidak mempunyai akses untuk tahu. Tidak mempunyai cara untuk mengenal apa yang ingin dia kenal.
Karang hampir putus asa. Lalu keajaiban datang ketika air mancur membasuh lembut telapak tangan Melati. Melati merasakan aliran air di sela jemarinya. Saat itulah untuk pertama kalinya Karang melihat Melati tertawa. Karang akhirnya mengerti, melalui telapak tangan itulah karang menuliskan kata Air, dan meletakkan telapak tangan Melati kemulutnya dan berkata A-I-R. Melati akhirnya mengerti benda yang menyenangkan itu bernama air. Melalui telapak tangan Melati, air mancur yang mengalir di tangan dan sela-sela jarinya berhasil mencukilnya. Melalui telapak tangan itulah semua panca indera disitu. Akhirnya dunia Melati tidak lagi gelap. Dia bisa mengenali orang tuanya, dia bisa mengenali matahari, udara, pohon dan sebagainya, dunia melati kini tidak hanya terisi oleh dirinya sendiri.
Ah...begitu menyentuh ya?? membuat siapa pun menangis...untuk buku ini ririe beri nilai 7. Lho kok 7...?????!!!!)))))?????
Hehehehehe (bukan ririe kalo' gak tukang kritik)
Jujur, saya lebih suka buku "Hafalan sholat Delisa" karya Mas Tere (bolehkan saya panggil Mas?? ntar kalo' saya panggil Bro di pikirnya saya lagi jualan web, baju ato parfum lagi hehehehehehehe)
Membaca buku "Moga Bunda Disayang Allah" ini tidak membuat saya penasaran atau punya greget untuk membaca kelanjutannya karena saya sudah lebih dulu membaca buku Hellen Keller. Dengan mudah saya bisa menebak bagaimana kelanjutannya. Walaupun diakhir buku Mas Tere sudah mengatakan "terilhami oleh kisah hellen keller", tapi menurut saya, ini bukan terilhami, tapi sedikit mencontek. hanya mengubah sedikit setting, background, pemain, inti cerita tetap sama. seorang anak yang buta tuli bisu, yang belajar mengenal dunia. bedanya Hellen di ajarkan oleh pengasuhnya Anne Sullivan yang juga memiliki keterbatasan dalam panca indera, Melati di latih oleh Karang seorang pemuda normal yang hidup dalam trauma masa lalu.
Bahkan sampai metode pembelajaran mengajarkan cara makan, dan Keajaiban ai-nyar pun sama persis hanya sedkit sentuhan. kurang kreatif menurut saya.
Malah yang membuat saya heran (dan menurut saya gak seperti Mas Tere banget),setting proses pembelajar melati mengenal dunia sedikit melupakan bahwa melati buta. jadi berkesan si melati bisa melihat. Karena sungguh tidak mungkin orang tua yang begitu mencintai dan paham betul keterbatasan anaknya Buta, Tuli, Bisu bisa lalai ketika hendak naik mobil (padahal mereka perginya kan sekompi) sehingga Melati menghilang di hiruk - pikuk pesta kembang api. Karena pastilah si anak selalu di gandeng oleh bundanya yang begitu mencintainya. sekalipun terlepas dari pegangan tak mungkin lepas dari mata seorang Bunda sehingga dia bisa pergi jauh sampai-sampai semua orang dan petugas ikut mencari dan tidak mungkin juga ia langsung menyeruak ke kerumunan nelayan yang berhasil menangkap Hiu. Melati Buta, Tuli, Bisu bukan? dan lokasi tersebut adalah di luar rumah lingkungan dimana melati belum akrab pada tempat tersebut.
Terakhir adalah dari sisi Judul "Moga Bunda di sayang Allah". Saya merasa sedikit tidak nyambung...hehehehehe...
inti cerita disini adalah perjuangan melati. Bunda hanya sebagai fasilitator. bunda hanya berusaha mencarikan orang yang tepat bagi melati. Terlalu memaksa judulnya...
kenapa saya mengupas buku ini?
Saya hanya ingin menyegarkan semangat kita sebagai orang tua untuk tidak patah semangat terutama anda yang memliki anak dengan keterbatasan (cacat). Yakinlah selalu anak anda memiliki masa depan. Anda harus menjadi fasilitator untuk membantunya meraih masa depannya. Melati adalah Fiksi.
Tapi Hellen keller adalah nyata. Maka Ayah dan bunda..jangan patah semangat hanya karena anak anda buta, atau tuli, atau bisu, atau lumpuh atau hanya autisme. Bangunlah dari rasa kecewa dan malu. jangan menyerah dan pengang tangan anak anda, ucapkan cinta kemudian ajaklah dia menyongsong masa depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar